Dampak Suhu Dingin Bagi Motor
Daftar Isi
![]() |
Ilustrasi motor di pagi hari |
Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel kami, kali ini kita akan membahas
menganai dampak suhu dingin bagi motor. Nah mungkin banyak yang bertanya-tanya
seperti apa dampak dari suhu dingin bagi sepeda motor. Tak dapat dipungkiri
akhir-akhir ini suhu di beberapa wilayah Indonesia mengalami penurunan yang
cukup ekstrim, salah satunya ada di daerah Jawa Tengah yakni Dieng yang memang
sudah cukup terkenal bersuhu dingin, selain itu di wilayah rumah kami yang
terletak di Padalarang Jawa Barat juga mengalami hal serupa yakni mengalami
penurunan suhu cukup drastis, meski tak seekstrim di daerah Dieng. Tercatat
suhu pada laporan smartphone kami
berada di kisaran 10-20° C pada rentang waktu malam hingga pagi hari.
Bila kita simak beberapa liputan media, terlihat bahwa embun
pagi di Dieng bisa menyebabkan rerumputan dan benda di sekitarnya terkena
lapisan es. Hal tersebut tentunya sangat fenomenal dan banyak dijadikan spot
foto bagi beberapa wisatawan di daerah tersebut. Namun di balik fenomena yang
tersebut, nyatanya suhu dingin memiliki dampak yang bisa dibilang cukup buruk
bagi kendaraan tak terkecuali bagi sepeda motor.
Suhu dingin memang bagus atau cocok pada saat kendaraan
tengah melaju, hal itu berguna untuk meminimalisir efek over heat atau panas berlebih pada mesin motor. Namun hal berbeda
akan terjadi apabila motor atau kendaraan kita berada dalam keadaan mati atau
tidak sedang digunakan. Hal biasa yang akan terjadi adalah mesin kendaraan akan
susah dihidupkan ketika tengah dalam keadaan dingin, terlebih dalam suhu yang
rendah.
Mesin susah hidup pada suhu rendah atau dingin biasanya
dijangkit oleh kendaraan bermotor yang menggunakan sistim pengkabutan karbu,
terutama bagi karbu vakum yang mengandalkan kevakuman ruang bakar untuk
terjadinya proses pengkabutan. Namun belakangan, sistem injeksi juga tak luput
dari susah dihidupkan ketika dalam suhu rendah, meski memang tidak separah dan
sesering kendaraan dengan sistem karbu.
Nah apakah hanya itu saja? Tentu tidak, ada satu hal lagi
yang cukup mengerikan terutama bagi kendaraan bermotor yang bermesinkan disel
yang saat ini tengah ada di sekitaran
Dieng dan mengalami suhu ekstrim. Banyak laporan solar pada kendaraan disel
menjadi beku pada kendaraan warga setempat yang tengah mengalami suhu ekstrim
di Dieng. Pembekuan tersebut sebetulnya di daratan Eropa atau negara lain yang
mengalami musim salju merupakan hal yang wajar. Oleh sebab itu kendaraan di
luar negeri sana yang mengalami musim dingin, diberikan fitur semacam
termometer dan pemanas untuk mencegah cairan pada kendaraan membeku.
Nah sebetulnya untuk membekukan bensin maupun oli mesin
cukup sulit, karena titik bekunya sangat rendah yakni berkisar antara -50° C sampai -100 ° untuk bensin, dan sekitar -30°
C untuk oli mesin. Namun ada partikel pada bensin yang bernama aromatik yang
dapat menyebabkan pembekuan dan menyumbat pada saluaran bensin karena elemen
aromatik memiliki titik beku yang relatif lebih tinggi.
Berbeda dengan bensin, nampaknya solar memiliki titik beku
yang lebih tinggi tetapi kami belum tahu pasti di angka berapa titik beku dari
bahan bakar solar. Namun bila melihat penampakan foto-foto kendaraan disel di
daerah Dieng, dapat diduga bahwa solar memiliki titik beku yang lebih tinggi.
Nah beruntung bukan bagi pemilik sepeda motor atau mobil
bensin? karena menggunakan bahan bakar bensin yang memiliki titik beku yang
teramat rendah sehingga relatif sulit untuk membeku. Nah merujuk dari berbagai
sumber, apabila ada mobil, maupun mesin disel yang mengalami pembekuan pada
bahan bakar solarnya, maka hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah
dengan menyiram arena tangki bahan bakar dengan air panas. Ingat untuk menyiram
pada area luar dan bukan area dalam tangki. Selain itu kita juga harus tetap
berhati-hati saat menyiram, jangan sampai berlebihan sehingga membuat tangki
bahan bakar solar menjadi panas, hal tersebut karena solar memiliki titik nyala
yang rendah yakni berkisar antara 40° C sampai 100° C. Itu artinya, tanpa
percikan api pun solar dapat terbakar karena adanya panas yang cukup untuk
membuat solar menyala (ini lah sebabnya mengapa kendaraan disel tidak
dilengkapi dengan busi).
Nah artikel ini kami cukupkan sampai disini, semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.